Biji (semen )
- TIA YUSLIANA
- Jun 10, 2017
- 4 min read
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
Bagi tumbuhan biji (spermathophyta) biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan dihasilkan biji, tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya, dan dapat pula terpencar ke tempat lain. Semula biji itu duduk pada suatu tangkai pada papan biji atautembuni (placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut tali pusar(funiculus). Bagian biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji(hilus). Jika biji sudah masak biasanya tali pusarnya putus,sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar umumnya Nampak jelas pada biji.Pada biji ada kala nya tali pusar ikut tumbuh,berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna,ada yang hanya menyelubungi sebagian biji saja. Selaput biji ada yang berdaging atau berair dan seringkali dapat dimakan,misalnya pada biji durian(Durio zibethinus Murr.),biji rambutan(Nephelium lappaceum L.). Ada juga yang menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji,misalnya pada biji pala(Myristica fragrans Houtt.). Selaput biji pala dinamakan macis, yang seperti bijinya sendiri digunakan pula sebagai bumbu masak dan berbagai macam keperluan lainnya. Dalam istilah teknis pertanian dan kehutanan,”benih” adalah biji yang dipersiapkan khusus untuk menghasilkan tanaman baru.
A. Struktur biji
Kulit Biji
Kulit biji adalah bagian biji yang berasal dari selaput bakal biji (integumnetum).
Pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae), kulit biji tersusun atas dua lapisan, yakni:
lapisan kulit luar (testa) merupakan lapisan yang tipis, kaku dan merupakan pelindung utama bagian dalam biji. Bagian luar ini juga dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda : merah, biru, perang, kehijau-hijauan ada yang licin rata ada pula yang memiliki permukaan yang keriput.
Lapisan kulit dalam (tegmen) biasanya tipis seperti selaput dan seringkali disebut sebagai kulit ari.
Pada tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae), kulit biji terdiri atas tiga lapisan, yakni:
Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau kemudian berwarna kuning dan akhirnya merah.
Kulit tengah (sclerotesta) merupakan lapisan yang kuat dan keras dan berkayu, menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu.contohnya kelapa (Cocos nucifera)
Kulit dalam (endotesta) biasanya tipis seperti selaput dan melekat pada inti biji.
Bagian-bagian tambahan pada kulit luar biji meliputi :
Sayap (ala), yakni alat tambahan pada biji yang digunakan dalam pemencaran oleh angin. Contoh biji Moringa oleifera
(coma), yakni penonjolan sel-sel kulit biji yang berupa rambut-rambut. Bulu-bulu ini memiliki fungsi seperti sayap yaitu memudahkan beterbangannya biji oleh tiupan angin. Contoh Gossypium sp.
Salut biji (arillus). Contoh pada Durio zibethinus
Salut biji semu (arillodium),
Pusar biji (hilus), ykni bagian kulit luar biji yang merupakan berkas pelekatan dengan tali pusar. Contoh pada Vigna sinensis
Liang biji (micropyle), yakni liang kecil bekas masuknya serbuk sari. Contoh pada biji Ricinus communis
Berkas-berkas pembuluh angkut (chalaza), yakni tempat pertemuan integument dengan nuselus. Contoh Vitis vinifera
Tulang-tulang biji (raphe), yakni terusan tali pusar pada biji. Contoh pada biji Ricinus communi 2.Tali Pusar (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menhubungkan biji dengan tembuni. Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusarnya.
3.Inti Biji (Nucleus seminis)
Inti biji adalah semua bagian biji yang terletak di dalam kulitnya.
PERTUMBUHAN DAN PERKECAMBAHAN BIJI
Perkecambahan Benih/Biji
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji, dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat didalam biji, dinamakan kecambah (plantula). Kecambah memperlihatkan bagian-bagian seperti telah diuraikan mengenai lembaga, karena memang kecambah itu berasal daril lembaga. Hanya pada kecambah bagian-bagian tadi sudah lebih jelas mempunyai ukuran yang lebih besar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan
Faktor dalam:
1. Tingkat kemasakan benih
2. ukuran benih
3. dormansi
penghambat perkecambahan
faktor luar
1.air
2. suhu
3. oksigen
4.cahaya
Kecambah normal
Kecambah memiliki perkembangan sistem perakaran yang baik, terutama akar primer danakar seminal paling sedikitdua.
Perkembangan hipokotil baik dan sempurnatan pada kerusakan pada jaringan.
Pertumbuhan plumula sempurna dengan daun hijau tumbuh baik. Epikotiltumbuhsempurnadengankuncup normal.
Memiliki satu kotiledon untuk kecambah dari monokotil dan dua bagidikotil.
Kecambah abnormal
Kecambah rusak tanpa kotiledon, embrio pecah, dan akar primer pendek.
Bentuk kecambah cacat, perkembangan bagian-bagian penting lemah dan kurang seimbang. Plumula terputar, hipokotil, epikotil, kotiledon membengkok, akar pendek, kecambah kerdil.
Kecambah tidak membentuk klorofil.
Kecambah lunak.
kesimpulan
Bagi tumbuhan biji (spermathophyta) biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan dihasilkan biji, tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya, dan dapat pula terpencar ketempat lain. Semula biji itu duduk pada suatu tangkai pada papan biji atau tembuni (placenta). Biji memiliki bagian – bagian yaitu: kulit biji,tali pusar,dan inti biji atau isi biji. Serta pada masa perkecambahan biji dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu perkecambahan diatas tanah dan dibawah tanah. Biji hanya akan berkecambah jika mendapat syarat-syarat yang diperlukan,yaitu: air,udara,cahaya,dan panas. Jika syarat-syarat itu tidak terpenuhi tumbuhan baru yang ada didalamnya (lembaga) ,berada dalam keadaan tidur(latent) . dalam keadaan ini lembaga tetap hidup kadang-kadang sampai bertahun-tahun tanpa kehilangan daya tumbuhnya,artinya jika kemudian memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk perkecambahannya juga lalu dapat berkecambah. .
Referensi
Tjitrasam, 1983. Botani Umum I. Bandung: Angkasa
Rifai. 1976. Keanekaragaman Tumbuhan. Malang: UM Press
Comments